Dalam tugas 4 ini kami mengambil satelit yang sekarang masih
beroperasi yaitu satelit Nilesat 201 kepunyaan negara Mesir.
Data-data satelit Nilesat 201:
ø
Nama :
Nilesat 201
ø
Roket Peluncur :
Ariane 5ECA
o
ISP Roket :
324 s
ø
Tempat Peluncuran : Guiana Space Center ELA-3 terletak pada
ø
Waktu Peluncuran :
4 Agustus 2010 pukul 20:59 UTC
ø
Orbit Operasional :
ø
Launch Mass : 3200 kg
ø
Massa Satelit : 1700 kg
ø
Expected Lifetime : 15 tahun
ø Asumsi orbit parkir : orbit lingkaran dengan ketinggian 400 km dari permukaan bumi
Gambar di samping menunjukkan lokasi satelit ketika
peluncuran satelit yang terletak di Guiana Space Center dan ketika satelit
berada pada orbit operasionalnya yaitu pada .
Dari geometri sederhana didapat nilai
inklinasi ketika orbit awal sebesar . Dari data ini maka
dapat diambil kesimpulan bahwa orbit parkir dan orbit operasi tidak sebidang
karena orbit operasi adalah orbit geostasioner dengan inklinasi .
Dalam perhitungan perpindahan orbit, kami
mencoba menggunakan 2 cara perpindahan yaitu alih orbit Bieliptik dan alih
orbit Hohmann. Untuk alih orbit inklinasi, kami menggunakan 2 cara yaitu alih
inklinasi dulu baru perpindahan orbit. Yang kedua adalah perpindahan orbit dulu
baru alih inklinasi yang akan dijelaskan kemudian.
- Alih Orbit Inklinasi terlebih dahulu.
Untuk alih orbit inklinasi kami
menggunakan hubungan:
Dimana adalah V sirkuler orbit dan yang digunakan adalah . Karena alih orbit
inklinasi dilakukan terlebih dahulu maka V sirkuler orbit dihitung pada
ketinggian 400 km ditambah jari-jari rata-rata bumi yaitu 6371 maka didapat:
- Alih Orbit Inklinasi dilakukan setelah perubahan orbit operasi.
Untuk alih orbit inklinasi yang
dilakukan setelah perubahan orbit operasi, maka delta-v dihitung ketika
jari-jari orbit sama dengan jari-jari orbit geostasioner yaitu 35786 km
ditambah jari-jari bumi 6371 km. Dengan hubungan yang sama didapat:
Lalu ada dua jenis alih
orbit operasional yang dicoba, yaitu metode bieliptik dan metode hohmann. Alih
orbit ini memunyai tujuan untuk memerbesar jari-jari dari orbit parkir hingga
mencapai orbit geostasioner.
a.
Metode Bieliptik
Kami
mengambil orbit alih dengan spesifikasi:
Orbit
alih 1 :
- perigee = 6771 km
- apogee = 9.2 x apogee = 62293.2 km
Orbit alih 2 :
- perigee = 42157 km (orbit operasional)
- apogee = 62293.2 km
Dengan
integral vis-viva diperoleh:
Dimana adalah alih orbit dari
orbit parkir ke orbit alih 1. adalah alih orbit dari orbit alih 1 ke orbit
alih 2. Dan terakhir adalah perpindahan dari
orbit alih 2 ke orbit geostasioner.
Maka
satelit mengalami delta-v total sebesar:
.
spesifikasi orbit alih :
perigee = 6771 km (orbit parkir)
apogee = 42157 km (orbit operasional)
a = 24464 km
e = 0.7232
dari integral vis-viva didapatkan :
Maka delta-v total:
Jika dibandingkan, nilai delta-v
pada penggunaan alih orbit hohmann lebih kecil dibanding dengan menggunakan
alih orbit bieliptik. Begitu juga dengan alih orbit inklinasi, alih orbit
inklinasi yang dilakukan setelah alih orbit operasional memiliki delta-v yang
lebih kecil.
Maka kami mengambil alih orbit
hohmann lalu setelah itu alih orbit inklinasi sebagai perpindahan orbit kami.
Dengan delta-v total:
Dari delta-v ini dan
massa propelan satelit yaitu 500 kg. Dari hubungan:
Didapat massa yang
dibutuhkan:
Lama waktu satelit
diperjalanan sama dengan setengah periode orbit hohmann:
0 comments :
Post a Comment